Efek

Selasa, 02 September 2014

Cosplaying dalam pembelajaran Speaking

Di dunia pendidikan, guru memegang peranan yang sangat penting. Meskipun teknologi telah sangat maju, guru masih menempati posisi yang dominan. Guru tidak hanya bisa mengajar tetapi juga harus bisa mendidik. Itulah sebabnya guru belum bisa digantikan oleh komputer yang paling canggih sekalipun. Karena guru adalah kunci pendidikan, untuk meningkatkan kualitasnya, peningkatan kemampuan guru menjadi suatu kewajiban.

Guru harus selalu mencari cara untuk mengembangkan kemampuan mereka, terutama guru-guru Bahasa Inggris. Disebabkan teknologi yang semakin canggih, guru harus mampu menggunakan teknologi yang bermanfaat  dalam proses pembelajaran. Internet juga telah membuka wawasan terhadap bagian-bagian dunia, menghujani kita dengan informasi dari tempat- tempat yang  sebelumnya tidak terjangkau dan tidak diketahui. Membawa pemahaman baru tentang budaya-budaya lain bahkan ke tempat-tempat yang paling jauh di permukaan bumi. Hal ini membuat setiap orang bisa mengakses berbagai sumber ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, guru harus megumpulkan informasi dan menggunakannya untuk kepentingan siswa.  Dalam hal ini, terutama guru-guru bahasa Inggris, yang tidak memiliki banyak kesulitan dalam memahami laman-laman berbahasa Inggris. Guru bisa dengan mudah memperoleh berbagai sumber yang berguna dan mencapai peningkatan dalam metode pembelajaran mereka pada empat skill dalam bahasa Inggris.
Berbicara (Speaking) adalah salah satu skill yang sering memerlukan peningkatan. Banyak siswa yang takut untuk berbicara. Ini  menimbulkan masalah dalam proses belajar mengajar pada skill berbicara. Pada umumnya guru menyukai murid aktif berbicara.,tetapi kesulitan mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara menarik untuk meningkatakan kemampuan berbicara siswa , terutama di tingkat dasar, adalah Role Play atau bermain peran. Di dalam Role Play, siswa seharusnya diberikan kebebasan untuk memilih peran mereka sendiri berdasarkan yang mereka suka, selama peran peran tersebut masih dalam lingkup topik pembelajaran. Karena siswa memilih sendiri peran mereka, diharapkan mereka akan bekerja keras dan bersemangat. Supaya kelas mengerti apa yang seharusnya dilakukan di dalam Role Play, guru  memberikan contoh yang baik sebagai model.
Dewasa ini guru tidak boleh hanya menyuruh siswa mengerjakan suatu tugas atau kegiatan, tetapi guru perlu untuk bisa mengerjakan tugas atau kegiatan tersebut. Guru tidak bisa memberikan tugas di kelas tanpa memberikan contoh yang cukup dan memuaskan. Dengan memberikan contoh sebelum dikerjakan siswa, ada beberapa keuntungan yang diperoleh: 1) guru akan mendapatkan lebih banyak kepercayaan dan rasa hormat dari siswa, 2) siswa akan tahu apa yang harus mereka lakukan dengan lebih baik setelah melihat contoh dari guru dan 3) meningkatkan rasa percaya diri guru. Role play bagi guru bisa di lakukan dengan cara yang sangat menarik, berdasarkan pada kegiatan yang semakin terkenal diantara remaja, anak muda bahkan orang dewasa. Kegiatan tersebut disebut Cosplay.
Cosplay adalah singkatan dari Costume Play. Cosplay adalah suatu aktivitas dimana orang berdandan memerankan satu tokoh atau karakter dari buku atau film, dan sering melakukan Role Play berdasarkan perannya (Macmillan Dictionary). Orang yang melakukan Cosplay disebut Cosplayer. Cosplay semakin terkenal beberapa tahun terakhir disebakan perkembangan anime (kartun) dan manga (komik) Jepang. Di dalam Cosplay, orang tidak hanya mengenakan baju, senjata dan aksesoris tokoh, tetapi juga menirukan aksi atau ciri khas tertentu dari tokoh tersebut. Berhubungan dengan pembelajaran Speaking dengan menggunakan Role Play, guru bisa melakukan Cosplay untuk membat pembelajaran lebih menarik dan bersemangat. Di kelas, guru mengenakan kostum  karakter tertentu dari film, buku, manga atau anime terkenal. Guru juga bisa melengkapi diri dengan properti atau perlengkapan lainnya seperti persenjataan, latar yang menarik, asesoris dan lainnya.
Penggunaan Cosplay untuk pengajaran Speaking (Berbicara), ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, yaitu: 1) gunakan kosakata umum yang sering digunakan sehingga siswa bisa lebih mudah mengerti, 2) pilih tokoh atau karakter yang cukup terkenal untuk menimbulkan minat siswa, 3) pemilihan karakter disesuaikan dengan tingkat level siswa dan atur tempat duduk siswa di kelas untuk menyediakan ruang yang cukup saat guru tampil. Contoh tokoh atau karakter yang terkenal diantara remaja misalnya dari seri Harry Potter, Twilight Saga dan film-film superhero seperti Ironman,Fantastic Four, The Avengers dan X-Men. Guru juga bisa mengambil karakter populer dari manga dan anime Jepang. Misalnya, Naruto, Bleach, Samurai X, Vocaloid, Dragon Ball, Nurarihyon No Mago, Inuyasha dan Doraemon. Guru dapat juga menggunakan karakter dari Role Play Games (RPG) dan film atau drama Korea terkenal dengan semakin meluasnya Korean Wave yang menyebabkan demam Korea (Hallyu) di seluruh dunia. Film atau drama Korea seperti Dae Jang Geum, Dong Yi dan War of the Arrows menampilkan gambaran budaya yang kaya bagi pemirsanya dalam bentuk kostum yang indah, tradisi, pemandangan alam dan cerita yang menarik. Guru juga  disarankan untuk menggunakan karakter-karakter dari budaya lokal sehingga siswa juga lebih mengenal budayanya sendiri.
Ada beberapa langkah yang bisa digunakan sebagai pedoman saat guru ingin menggunakan Cosplay dalam menampilkan Role Play pada pembelajaran Speaking. Langkah-langkah untuk guru tersebut adalah: 1)  memilih tokoh atau karakter dan yakin kalau karakter tersebut cukup terkenal diantara siswa, pilihan yang sesuai akan menimbulkan rasa penasaran dan ketertarikan siswa, 2) menyiapkan kostum dan perlengkapan dengan baik, detail juga perlu diperhatikan dan dengan kostum yang mudah dikenali, siswa akan lebih memperhatikan, 3) menghafalkan dengan kalimat yang akan disampaikan sebaik mungkin, guru mungkin tidak hafal semua kata di dalam Role Play, tetapi guru harus mengingat jalan cerita supaya bisa berimprovisasi, 4) memahami watak karakter , ini akan memunculkan penghayatan dan ekspresi emosi yang baik sehingga penampilan guru akan lebih sempurna , 5) melatih tingkah laku karakter, bagaimana karakter berbicara, berjalan dan apabila perlu guru juga belajar sedikit  menyanyi, menari, permainan pedang, gaya berkelahi atau kemampuan karakter yang lain dan 6) berlatih Role Play beberapa kali sebelum ditampilkan di kelas karena latihan akan memberikan hasil yang baik dan membangun rasa percaya diri. Pada artikel ini, penekanan Cosplay dalam speaking adalah guru. Hal ini dikarenakan banyak guru yang cenderung selalu menyuruh siswa mengerjakan tugas dan pertunjukan tanpa pernah introspeksi apakah guru tersebut sudah mampu atau tidak melakukan tugas yang diberikan kepada siswa. Guru adalah contoh terbaik bagi siswa. Jika guru tidak memberikan usaha yang terbaik di kelas, maka akan sangat sulit untuk mengharapkan siswa melakukan usahanya yang terbaik juga.
Role Play dengan Cosplay dapat digunakan pada banyak kegiatan berbicara. Contohnya,  Descriptive Text, Narrative Text, Introduction dan kegiatan berbicara lainnya. Guru mengintruksikan siswa untuk memilih karakter kesukaan mereka dan menyiapkan apa yang akan mereka katakan dan kenakan. \Kemudian, guru memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk menyiapkanpenampilan mereka. Waktu persiapan sebaiknya tidak terlau singkat ataupun terlalu lama berdasarkan tingkat kemampuan kelas secara umum sehingga siswa bisa memberikan yang terbaik. Role play dengan menggunakan Cosplay ini bisa ditampilkan secara individu, berpasangan atau berkelompok tergantung keperluan pelajaran.
Perkembangan dunia pendidikan sudah sangat pesat. Siswa bisa memperoleh bahan-bahan pembelajaran di luar kelas. Bahan – bahan tersebut mungkin saja lebih maju daripada yang mereka terima dari guru. Hal ini akan membawa beberapa permasalahan baru di kelas. Siswa tidak akan mudah terpuaskan dengan apa yang didapat di sekolah.Situasi ini menjadi sebuah tantangan besar bagi guru untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan mengajar.
Saat ini, guru harus menciptakan dan menggunakan cara-cara mengajar baru, tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan guru itu sendiri, tetapi juga untuk kepentingan siswa. Guru seharusnya menjadi sumber pengetahuan terbaik bagi siswa. Terutama di dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris, guru yang menarik dan komunikatif akan mengurangi anggapan bahwa bahasa Inggris adalah pelajaran yang membosankan dan  sulit. Dengan bahan pembelajaran yang menarik serta penyampaian yang menawan, siswa akan merasa nyaman belajar bahasa Inggris. Oleh karena itu, diharapkan siswa akan berusaha mengembangkan kemampuan mereka yang akan mempengaruhi keberhasilan belajar dan guru akan mendapatkan hasil yang memuaskan dari proses pembelajaran tersebut.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar